Kesederhanaan Adalah Kunci untuk Hidup yang Lebih Bermakna
Hidup sederhana - apakah ini terdengar membosankan atau sangat menarik bagi Anda? Banyak filsuf yang berpendapat bahwa hidup sederhana terasa lebih penuh dan berarti dibandingkan hidup dalam kemewahan. Dengan mengonsumsi lebih sedikit, kita menjadi lebih hemat ruang, energi, dan waktu—sesuatu yang sangat berharga dalam hidup.
Psikolog Ann Morin menghabiskan dua tahun hidupnya tinggal di perahu layar. Latihan ini menuntutnya untuk memikirkan apa yang sebenarnya ia butuhkan untuk bahagia dalam hidup. Menurut Morin, dalam hidup kita butuh ruang, baik itu ruang fisik, ruang mental, maupun ruang di kalender. Ia menyadari bahwa memiliki sedikit barang berarti lebih sedikit yang harus diurus, sehingga lebih banyak waktu untuk hal-hal yang penting dalam hidup—lebih banyak waktu untuk orang yang dia cintai, hal yang ia hargai, dan peluang yang ingin ia ambil.
Pengalaman Morin tentu bisa menjadi inspirasi bagi Anda, karena dengan menyederhanakan hidup, selain mendapatkan lebih banyak waktu, Anda juga memiliki lebih banyak uang dan energi. Semakin banyak ruang yang Anda miliki, semakin bebas Anda menikmati hal-hal dalam hidup.
Berikut adalah tips menyederhanakan hidup ala psikolog Ann Morin:
- Rapikan Rumah Anda: Lingkungan Anda mempengaruhi perasaan Anda secara fisik dan psikologis. Ruang yang bersih dan teratur berpengaruh positif pada kondisi mental Anda, memudahkan Anda untuk merasa lebih energik dan produktif. Anda juga bisa mencoba menyumbangkan barang yang tidak Anda butuhkan. Rasanya ringan ketika memiliki sedikit barang yang harus diurus.
- Singkirkan Kebiasaan Mental yang Buruk: Contoh kebiasaan mental buruk adalah terus-menerus memikirkan masa lalu dan menyesalinya. Bersihkan kekacauan mental ini dan hindari obrolan yang tidak perlu. Gantikan dengan kebiasaan berpikir yang lebih sehat, seperti rasa syukur, belas kasih, atau diskusi dengan diri sendiri secara realistis.
- Singkirkan Orang-Orang Beracun dalam Hidup Anda: Menetapkan batasan yang sehat itu penting. Belajar untuk mengatakan "tidak" dengan ramah namun asertif. Pilah-pilih orang di sekitar Anda, jaga hubungan dengan mereka yang membuat Anda maju, dan ucapkan selamat tinggal kepada mereka yang membuat Anda mundur. Ini memberi ruang bagi mereka yang benar-benar berarti dalam hidup Anda.
- Atur Uang Anda dengan Bijak: Buat anggaran dan tetapkan tujuan pengeluaran yang jelas. Anda jadi tidak mudah terjebak dalam perilaku belanja impulsif yang ujung-ujungnya hanya memenuhi rumah dengan barang yang sebenarnya tidak Anda perlukan.
- Ambil Kendali atas Waktu Anda: Waktu adalah sumber daya yang berharga. Tanpa disadari, waktu kita sering habis dengan hal yang tidak penting. Friedrich Nietzsche mengatakan bahwa manusia terbagi dalam dua kategori: budak atau manusia bebas. Siapapun yang tidak memiliki dua pertiga harinya untuk dirinya sendiri adalah budak, entah itu negarawan, pelaku bisnis, atau sarjana.
Bagaimana kita menjalankan hidup adalah pilihan masing-masing, tapi apa yang dikatakan Nietzsche ada benarnya. Mengingatkan diri bahwa belum tentu ada esok hari ini bisa membantu kita untuk lebih disiplin menjadwalkan waktu untuk hal-hal yang penting dan menikmati momen hidup—bermain dengan anak, mengobrol dengan pasangan atau teman, atau menikmati matahari terbenam.
Filsuf Alan Watts bilang, tentu menyenangkan ketika menjadi seseorang yang luar biasa, bermandikan kemewahan dan ketenaran. Namun, pada akhirnya, pencapaian terbesar seseorang mungkin adalah menjadi orang yang waras dan bijakk demi hidup yang lebih panjang dan damai. Memang betul, ada kebahagiaan dalam kesederhanaan—saya percaya itu. Bagaimana dengan Anda?
TAG :
#HidupSederhana #Kesederhanaan #FilsafatHidup #Psikologi #Minimalisme #Kesejahteraan #KesehatanMental #ManajemenWaktu #Kebahagiaan #KehidupanSehat #SelfImprovement #KebiasaanPositif